Select Menu

Headlines

Travel

Performance

Cute

My Place

Photo Gallery

Photo Story

Pojok TV

» » » Buruh Tuduh Dewan Pengupahan Kota Merekayasa Hasil KHL
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Unjuk rasa: puluhan buruh unjuk rasa di depan kantor Dinsosnakertran yang juga kantor Dewan Pengupahan Kota.

PEKALONGAN – Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota dan Kabupaten Pekalongan Selasa(16/9) menggeruduk Dewan Pengupahan kota Pekalongan. Mereka menuntut hasil survey Kehidupan Hidup Layak (KHL) bulan september yang direncanakan menjadi acuan dalam kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) yang akan datang.
Aksi ini dilakukan karena menindak lanjuti surat balasan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan transmigrasi (dinsosnakertran) kota pekalongan yang menyanggupi audiensi pada hari kamis (18/9) sedangkan pada hari jum’at (19/9) agendanya memutuskan draft yang akan dibawa ke provinsi. Mepetnya waktu yang tinggal dua hari menyebabkan buruh kesulitan mengoreksi hasil dari survey yang berjumlah 60 item. 
“hasil dari koreksi yang akan disepakati nantinya akan kami bawa dalam sidang tripartit esok, jum’at (19/9). Yang agendanya akan memutuskan draft yang sudah dihasilkan dari audiensi. Kami merasa dirugikan dengan tidak dikeluarkannya hasil survey KHL bulan September yang dikatakan dewan pengupahan belum selesai dibuat”. 
buruh menduga tersendatnya laporan survey KHL bulan September penuh dengan rekayasa. Dari hasil survey yang dilakukan oleh DPK terdapat banyak kejanggalan. Daintaranya terdapat penurunan harga dari salah satu pasar pasar yang menjadi bahan survey. Dari bahan koreksi yang dilakukan SPN. Ditemukan hasil survey tahun 2014 lebih rendah dari tahun 2013.
“dari hasil survey bulan September 2013, paska lebaran dulu. Ada beberapa harga barang yang mengalami penurunan, termasuk barang hasil pabrikan. Padahal kita ketahui barang dari hasil pabrikan dipengaruhi harga bahan dasar dan BBM” tutur Arifianto, Wakil Sekretaris jendral Dewan Pengurus Cabang SPN Kota Pekalongan.  
Arifianto juga menambahkan adanya temuan-temuan lain. Adanya hasil survey beberapa komponen yang satatis, diduga hanya sekedar copy paste dari hasil sebelumya. Sehingga para buruh menganggap kinerja tim survey tidak nyata. Bahkan yang lebih uniknya, ada beberapa pedagang yang biasa menjadi bahan survey telah terkondisikan oleh DPK.
“ada beberapa pedagang disalah satu pasar yang telah terkondisikan. Sehingga saat disurvey mereka memasang harga yang sangat kecil sekali. Dan mereka juga mengaku menerima bingkisan saat lebaran.” Ungkap arifianto dihadapan salah satu anggota DPK dan tim negosiator lain.
Dari hasil audiensi yang yang dilakukan untuk menuntut hasil survey bulan September tersebut. SPN belum bisa memperoleh hasil survey tersebut dikarenakan data masih dipegang salah satu anggota DPK yang posisinya masih di luar kota sampai kamis.
“kami belum bias memberikan data yang diminta. Disebabkan data masih di pak fahrul yang saat ini masih di semarang”. Terang Subangun, anggota DPK.


About Pojok Pekalongan

Pojok Pekalongan merupakan website berupa berita dan stok foto seputar Pekalongan dan sekitarnya. Kami ada dilatarbelakangi dari perkumpulan blogger yang tersebar di Kota Pekalongan yang berusaha mengembangkan bakatnya di bidang jurnalistik dan fotografi. Semoga kami terus berusaha memberikan yang terbaik untuk pekalongan dan sekitarnya terlebih untuk Indonesia.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply