Select Menu

Headlines

Travel

Performance

Cute

My Place

Photo Gallery

Photo Story

Pojok TV

» » » Gunung Kenalisodo buka Jalur Baru
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

gunung kendalisodo, petungkriyono, kabupaten pekalongn

 Alihfungsi pertapaan menjadi wisata alam

Pegunungan yang awalnya dituju sebagai tempat bertapa, kini difungsikan menjadi wisata pendakian. Seperti apa?

Dengan berselimut sarung jenis palekat dan bersanding teh hangat. Tasbin, pria kelahiran 1956 bercerita tentang sejarah gunung kendalisodo yang terletak di dusun gelidigan desa telogohendro kecamatan petungkriono. Masyarakat meyakinibahwa gunung kendalisodo merupakan tempat pertapaan tokoh Hanoman, kera putih yang sering digunakan dalam perwayangan.
“dalam perwayangan sering diceritakan. bahwa pertapaan hanoman adalah di gunung kendalisodo. Dan memang digunung ini terdapat semecam patilasan pertapaan yang dipercaya sebagai pertapaan gunung kendalisodo” kata tasbin saat dijumpai (21/9).
Hal itulah yang menjadi alasan pengunjung mendatangi tempat tersebut sebagai sesembahan. Namun hal itu justru kurang disukai oleh Tasbin selaku orang diamanati sebagai kepala Masyarakat Desa Hutan (MDH) di hutan Telogo mulyo tersebut. Karena dupa yang digunakan berpotensi kebakaran.
“saya kurang suka dengan orang yang bertujuan bertapa, karena seringkali mereka membakar dupa dan ditinggal begitu saja tanpa dimatikan.” Terangnya.
Dengan itulah bersama masyarakat pihaknya berinisiatif untuk menjadikan pegunungan kendalisodo sebagai wisata pendakian. Dan potensi-potensi wisata lain pun terus digali. Salah satunya curug Kaliprigi dan Igir Tipis (tebing tipis-Red).
Dengan adanya potensi wisata tersebut, masyrakat dukuh gelidikan didampingi Perkumpulan Pendaki Gunung Pekalongan (PPGP) dan Greget Pecinta Alam Walisongo (Gemalawa) Pekalongan akan membuka jalur baru yang bisa mengakses curug prigi dan igir tipis tersebut.
“kami akan membuka jalur baru yaitu jalur Panjeran Tiran. Kami pun sudah berkordinasi dengan PPGP dan Gemalawa yang akan turut serta membuka jalur tersebut di bulan oktober mendatang. Hanya saja kami memang belum melapor ke dinas Lingkungan Hidup maupun dinas pariwisata.” Katanya.
Sementara Yadi Yusro, 63, kepala dusun gelidigan. Menambahkan selama ini baru ada sekitar 250 pengunjung paska diresmikannya sebagai wisata pendakian pada 12 april  lalu. “sesuai buku tamu, ada sekitar 250 pengunjung.” Kata Yusro, pria yang rumahnya dijadikan basecamp pendakian sementara itu.
dengan dibukanya jalur baru, mereka berharap pengunjung yang datang bukan bertujuan untuk sesembahan, melainkan berwisata alam.
“mudah-mudahan adanya jalur baru yang melewati curug dan tebing tadi, nantinya pengunjung bukan bertujuan untuk sesembahan melainkan berwisata, nge-camp, dan sebagainya. Dan kami pun bisa membuat basecamp yang lebih memadahi” katanya.

About Pojok Pekalongan

Pojok Pekalongan merupakan website berupa berita dan stok foto seputar Pekalongan dan sekitarnya. Kami ada dilatarbelakangi dari perkumpulan blogger yang tersebar di Kota Pekalongan yang berusaha mengembangkan bakatnya di bidang jurnalistik dan fotografi. Semoga kami terus berusaha memberikan yang terbaik untuk pekalongan dan sekitarnya terlebih untuk Indonesia.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply