Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Batang kepada Redaksi, selasa (2/2) lalu. ia mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Batang seharusnya pandai dalam mencari dana lain untuk renovasi pasar Batang. Sehingga tidak membebani APBD.
“Dengan adanya dana selain APBD, setidaknya APBD bisa dialihkan untuk membenahi jalan-jalan yang rusak di kabupaten Batang,” katanya.
Dari total panjang jalan di kabupaten Batang sekitar 450 kilometer, yang kondisinya baik hanya sekitar 30 kilometer saja. Sehingga kata Triyanto, hal tersebut akan mempersulit akses masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
“Contohnya di jalan Yos Sudarso arah ke pelabuhan. Jika kondisi jalannya rusak pastinya akan menyulitkan masyarakat khususnya nelayan. Sedangkan sudah jelas jala tersebut biasa dilewati truk-truk besar pengangkut ikan tangkap,” katanya.
Juhari, 48, seorang pedagang ikan, warga Warungasem Batang mengaku resah terhadap jalan yang rusak yang biasa dilaluinya tersebut. Pasalnya ikan yang dibelinya dari Tempat Perlelangan Ikan (TPI) dengan grobak yang ditarik dengan kendaraan bermotornya sempat terjatuh tanpa sepengetahuannya.
“Kalau jalannya rusak terus seperti ini repot, apalagi saat hujan. Pernah saat saya membeli ikan di TPI, ikannya jatuh akibat menginjak lubang,” aku Juhari.
Sementara menurut warga setempat, bahwa jalan tersebut sudah sudah berkali-kali dibenahi. Namun pembenahannya tidak merata. Hanya dibeberapa titik saja, sehingga jalan rusak kembali bahkan bergelombang.
“Sudah sering dibenahi, namun malah yang terjadi jalan tersebut bergelombang. Sebab ini merupakan jalan utama yang dilalui truk-truk besar pengangkut ikan dari TPI,” kata Muhammad Fauzi, warga setempat.
Tidak ada komentar